Jakarta, 3 September 2020
vivo merupakan perusahaan teknologi yang berorientasi pada konsumen yang diwujudkan dengan terus berupaya menciptakan kepuasan dan retensi konsumen, baik secara global maupun dalam skala nasional.
Sebagai bukti upaya untuk perwujudan komitmen vivo untuk memprioritaskan para konsumennya, vivo selalu memperkuat lini Research & Development (R&D) untuk menghadirkan inovasi yang bisa dirasakan manfaatnya oleh konsumen.
Pengembangan Inovasi di Masing-masing Pusat R&D
Hingga tahun ini, pusat R&D ini tersebar di beberapa kota yang tersebar di seluruh dunia seperti Shenzhen, Dongguan, Nanjing, Beijing, Shanghai, dan Hangzhou, Taipei, Tokyo, dan San Diego.
Masing-masing pusat R&D fokus untuk mengembangkan inovasi berkualitas yang secara spesifik berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen.
vivo R&D di Dongguan dan Shanghai bekerja pada sektor pengembangan hardware. Sedangkan pusat R&D di Shenzhen, Beijing dan Hangzhou berfokus pada pengembangan software, teknologi internet, dan Artificial Intelligence (AI).
Pusat R&D di Shenzhen, Beijing dan juga Taipei merupakan pusat pengembangan teknologi komunikasi vivo. Selain itu, untuk mengembangkan teknologi pencitraan, yang mencakup pengembangan inovasi kamera, vivo mengandalkan pusat R&D di Tokyo dan Shanghai.
Setiap terobosan inovasi yang dihasilkan tidak semata berfokus pada teknologi, tapi juga manfaatnya bagi konsumen.
Salah satu inovasinya melalui seri APEX yang merupakan seri purwarupa untuk merepresentasikan teknologi baru yang dikembangkan vivo.
Selain APEX, contoh lainnya adalah teknologi kamera Pop-Up, teknologi In-Display Fingerprint Authentication, teknologi Soundcasting, dan yang terbaru adalah teknologi Gimbal Stabilization pada tahun 2020.
Komitmen untuk Memperkuat Basis Produksi dalam Negeri
Sebagai investasi jangka panjang, vivo memiliki agenda untuk memperkuat kapasitas produksinya di sejumlah negara. Saat ini vivo telah memiliki 5 (lima) pusat manufaktur, termasuk pusat manufaktur berlisensi, yang berlokasi di Tiongkok, India, Bangladesh dan Indonesia.
Di Indonesia sendiri, vivo mengalami peningkatan basis produksinya sejak dioperasikan pertama kalinya pada tahun 2016 silam. Tidak hanya untuk mendukung persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk setiap produk yang diluncurkan, basis produksi vivo di Indonesia juga berfokus dalam memenuhi kebutuhan pasar untuk berbagai macam seri vivo yang meluncur di dalam negeri.
Pembangunan Perkantoran terbaru vivo di Shenzhen
vivo juga terus konsisten menghadirkan layanan terbaik bagi konsumen di seluruh dunia, salah satu upayanya termasuk rencana pembangunan gedung kantor baru di distrik Bao'an, Shenzhen, Tiongkok.
Gedung yang tengah dimulai pembangunannya sejak Mei 2020 lalu ini direncanakan akan selesai pada tahun 2025. Setelah rampung, kantor pusat baru ini akan menjadi tempat bekerja bagi sekitar 5.800 karyawan, serta vivo flagship store terbaru.
Gedung kantor pusat baru vivo dirancang setinggi kurang lebih 150 meter, dan didesain dengan memadukan ruang hijau dan lingkungan kerja.
Dengan adanya kantor pusat baru ini, diharapkan tidak hanya akan dapat memberikan peningkatan produktivitas, tapi juga dapat mengakomodasi keberadaan sumber daya manusia yang terus bertumbuh yang selama ini menjadi penopang operasi bisnis vivo dari tahun ke tahun, serta menjadi bentuk pelayanan konsumen yang lebih baik lagi di masa depan.